Sep 9, 2008

Bertanya

kali ini aku angkat bicara
...(saat hati masih terduduk dipojok)
memintakan jawaban
pada setiap waktu yang lewat
"adakah yang membawa rindunya?"

Tak Merasakan

jarak mulai angkat bicara
"jangan kau begitu cengeng"
waktu pun ramai bergumam di belakang
membenarkan tuduhan

hmm...
kau tak merasakan
dengusku...
dan kembali sibuk dengan lamunan

Aug 28, 2008

Saling Mengingat

pagi ini
lanjutan cerita semalam
selepas bergantinya usia
kau ingatkan aku
dalam selamanya waktu
acap ucapkan syukur
sisihkan waktu
menilai kelalaian
merenungkan dosa diri
kau kuatkan aku selalu
megimbangi alun debur ombak
menikmati perjalanan sesaat
menemani buah hati kita
menjawab tanyaNya nanti

Aug 20, 2008

Sangat Ingin

waktuku seperti kanak-kanak
tak bisa bicara apa
hanya bisa merasa
kapan saat senang
kapan saat meminta
ku rasa, saat ini
dia sudah sangat ingin

Berbagi Sepi

maksud hati membuatku berlari
dalam keramaian sepi
yang mulai terbagi

Mata Hati

derai debur ombak
menggapai pantai mata hati
degup jantung pertemuan dua mata
persentuhan hangat
reruntuhan getar
melemahkan tulang

May 3, 2007

Candu Rindu

ku cicipi rindu
di kedalaman hati
biar ku tak lupa rasa
di ujung lidah bercampur
sesekali manis
lain kali pahit
wah hebatnya rindu
tak tahu ku rasa apa persisnya
yang ku tahu
hatiku makin mencandu

Kenangan Semalam

kau ingat
aku pun ingat
betapa setiap kita bicara"suatu saat nanti"
ruang hati kita kepenuhan cerita
seolah tangan-tangan takdir
menyerah dan tersenyum
melihat tingkah kita
...untuk suatu saat nanti...
cerita akan selalu
terus bersambung...

Kuatnya Niat

aku datang dalam kuatnya niat
eratnya dekap tanpa pikat
teriring wangi bunga seikat
ku pinta senyummu dengan hasrat

Mar 12, 2005

Senyum itu

senyum yang ku pesan darimu
walau tak selalu datang tepat waktu
ku tunggu sampai hati membiru
saat belum dipesan
datanglah beribu-ribu
kadang ku malu
karena ku hanya kirim satu

Dec 9, 2004

mimpi nyata

lelaplah adikku
dari setiap waktu lelah dikejar rindu
simpanlah damai di sipit matamu
sampai terbangun
antara mimpi dan kenyataan
tak lagi terasa berbeda...
lelaplah adikku
genggam erat tangan rinduku

berjanji

di buku ini
hanya tanganku yang peduli
mendengar celoteh hati
yang dengan keterbatasannya
tak mampu menuliskan
apa yang dirasa
semua yang dipinta

tanganku menjabat hati
berjanji
untuk mendengarkan lain kali

ku mengerti

apa yang bisa ku kuasakan
pada sesuatu yang tak punya rasa
jadilah perasaanku
kuasaku sendiri
dalam sempitnya kata-kata
seluasnya ku harapkan makna
mengerti apa yang kau tahu
cukuplah itu...

Oct 2, 2004

untuk semua

di tepian pengharapan
mulut dan mata bertautan
memuja segala keindahan
dalam ikatan segala perasaan
antara impian dan kenyataan
terbentang luas pengharapan

wahai...

wahai awan yang menderu
mendekatlah sembunyikan mukaku
agar tak ada seorangpun yang tahu
ku sedang membiru karena rindu

wahai angin yang menggebu
kemarilah terbangkan hatiku
agar tak ada waktu yang ku tunggu
bila ingin lihat senyum itu

tikam rindu

khayalanku sekarat
tertikam tajamnya haru
merangkak menuju dekap
tersungkur di kedalaman rindu