Sep 23, 2004

ku berjalan tak lagi terbang

siang malam berganti
dalam kepenuhan hati kita
tumpah ruah
membasahi tidurnya mimpi
terbangun di pangkuan
erat dalam dekap harap

Barakallahu wa barakallahu alaika

Rabbi, Yaa Rahmaan....
Segala lafal pujian dari syair sanjungan padaMu kami Esakan

Rabbi Yaa Rahiim...
Shalawat atas Nabiyyil Karim,
Muhammad dari bani Hasyim,
juga keluarga, shahabat, dan pengikutnya setiap muslim

Rabbi, Yaa Waduud...
Getar cinta padaMu di setiap sudut,
Menyatukan jiwa kami dalam sujud
Jadikan akad nikah kami ikrar jihad yang wujud

Rabbi Yaa Waliyyi...
Jadikan saling tatap kami, sebagai penghapus luka, lara dan duri
Jadikan genggam tangan ini, penggugur dosa dari sela tiap jemari

Rabbi Yaa Jaami'...
Satukan kami dalam Ridha, syukur, sabar, dan qana'ah
Suakan kami dalam mesra, cinta, rindu dan sakinah
Jumpakan kami dalam hamasah, istiqamah, jihad dan da'wah
Pertemukan peluk kasih kami di naungan pepohonan jannah

Rabbi Yaa Razzaq...
Nuzulkan dari sulbi kami, anak-anak,
yang dengan mereka kalimatMu tegak
yang dengan mereka Kau buat kami tersenyum di saat gembira,
lelah, susah, dan nanti saat kembali Kau pertemukan kami
sebagai keluarga surgawi

Sep 22, 2004

begitu berasa

kata-kataku serasa lumpuh
diterjang banyak rindu
merangkak selangkah
lalu berhenti
diam merenung
melangkah lagi
begitu berasa ku tak berdaya

menunggu

kalau saja waktu bisa kupaksa berlari
mungkin tak perlu ku menunggu
kalau saja waktu bisa terbang
buat apa aku menangkap angin
kalau saja aku bisa menjemput engkau
buat apa ku simpan semua ini
jadi biarkanlah waktu berjalan
aku yang harus menunggu
ku harap kau pun tak terburu-buru

semuaNya

ketentuan adalah kuasaNya
waktu adalah kepunyaanNya
kita diberi hati untuk bersabar
memahami rahasiaNya

kuasa kita hanyalah doa
semampu kita berharap
terbangkanlah bersama malam
titipkan pada bintang-bintang
yang ikut sabar menghitung mimpi

wuuurrr...

Angin terbanglah angin
terbangkan pesan terbangkan tinggi
agar tak terjangkau pohon-pohon
angin mengembunlah angin
menitik basah di pinggiran mimpi semalam

teriak ku adalah...

teriak ku adalah igau
yang menjagamu tetap terpukau
dalam semalaman mimpi

teriak ku adalah pisau
yang membelah dua hatiku
setengahnya untukmu

teriak ku adalah risau
yang membuatku terjaga
ketika ku sadar
ku sekarat dalam rindu
yang berkilau