Oct 2, 2004

untuk semua

di tepian pengharapan
mulut dan mata bertautan
memuja segala keindahan
dalam ikatan segala perasaan
antara impian dan kenyataan
terbentang luas pengharapan

wahai...

wahai awan yang menderu
mendekatlah sembunyikan mukaku
agar tak ada seorangpun yang tahu
ku sedang membiru karena rindu

wahai angin yang menggebu
kemarilah terbangkan hatiku
agar tak ada waktu yang ku tunggu
bila ingin lihat senyum itu

tikam rindu

khayalanku sekarat
tertikam tajamnya haru
merangkak menuju dekap
tersungkur di kedalaman rindu